Arsip Kategori: permisi

-berbenah-

Tadinya kukira semudah itu berpindah rumah. Namun ternyata perlu banyak permisi sana-sini.
Dan toh, ketika antar RT kurang rukun, akhirnya pemilik rumah yang perlu mengalah.

Rumah baru ini, akan banyak penghuni lama : prajurit-prajurit saya dengan berbagai konfigurasi rasa dan makna.
Agar rumah ini nyaman, saya pajang-pajang dahulu berbagai kenangan.
Cuplikan momen masa lalu ketika kami pernah menari bersama.

Silakan disambi menyeruput segelas teh hangat, mungkin juga sepotong pisang goreng.
Anggap rumah sendiri, lalu silakan menari bersama kami.

-permisi-

warna terpudarkan sang waktu, tersisa kelabu meraja
bersama dirimu ia temani perjalanan mencari pelangi
di ujung sana : janji. sebuah pelita
serta rasa yang mengkristal demi membias sinar

namun bagimu aku musafir sekedar permisi
sedangkan bagiku jalanmu pelangi

-siapa disana-

Belum lelah nampaknya sepi bergayut di sini,
dalam beratnya pelupuk mata ia mencegahku terjaga.

Mengapa tak coba bersuara?

Tak perlu bicara, gumam pun tak apa.
Cuma ingin tahu kau masih di sana
Usik lelapku sedikit, tapi tak apa

Aku lebih suka yang nyata daripada mimpi belaka.

-ruang-

Beri sedikit ruang untukku berpijak,
Mantapkan berdiriku tegak
Maka aku tak lagi goyah
Tak lagi resah
Meski terjatuh, tersuruk,
Namun tetap disini
Dan akan kembali bangkit,
Pasti!

…Namun aku yang cipta ruangku sendiri

7 Mei 2003, 13.51